Teknologi Irigasi Sayuran di Solar Greenhouse
1 Pahami waktu irigasi
Perhatikan ramalan cuaca, Anda bisa mendapatkan beberapa hari cerah berturut-turut setelah penyiraman. Waktu penyiraman pada musim gugur dan musim dingin umumnya dipilih pada pagi hari pada hari yang cerah, karena perbedaan suhu air dan suhu tanah pada pagi hari kecil, suhu tanah mudah pulih, dan tanah memiliki waktu yang cukup untuk menguras kelembaban. Tahap selanjutnya bisa dilakukan pada sore hari, yang bermanfaat untuk menurunkan suhu tanah. Umumnya tidak cocok untuk menyiram di malam hari. Penyiraman harus dihentikan dalam cuaca mendung, hujan, bersalju atau dingin, jika tidak maka akan menyebabkan kelembapan yang berlebihan di dalam gudang dan menyebabkan penyakit.
2 Kontrol suhu air irigasi
Rumah kaca harus diairi dengan air sumur bawah tanah atau air bawah tanah, dan suhu air irigasi tidak boleh lebih rendah dari 2-3 derajat . Jangan gunakan air dingin dari sungai, waduk, dan kolam untuk irigasi. Air hangat sekitar 20 derajat cocok untuk penanaman sayuran, dan suhu air harus sedekat mungkin dengan suhu tanah saat itu untuk irigasi normal. Sebuah reservoir dibangun di gudang untuk penyimpanan air dan irigasi untuk mengurangi perbedaan antara suhu air dan suhu tanah.
3 Kuasai jumlah air irigasi
Ketika air dalam sayuran rumah kaca sangat tidak mencukupi, tanaman akan layu dan daunnya akan hangus. Jika terlalu banyak air, sistem akar akan mati lemas dan membusuk karena kekurangan oksigen di dalam tanah, dan batang serta daun di atas tanah akan menguning atau bahkan mati. Tanaman yang berbeda atau tanaman yang sama memiliki kebutuhan air yang berbeda pada periode yang berbeda, sehingga jumlah air irigasi harus sesuai dengan jenis tanaman, tahap pertumbuhan tanaman, dan toleransi sistem perakaran tanaman. Prinsip umumnya adalah sering mengairi dengan air kecil. Irigasi buah dan sayuran musim gugur, musim dingin dan awal musim semi secara kasar dapat dibagi menjadi 4 tahap. Tahap pertama sekitar 10 hari pada awal penanaman. Kadar air tanah harus mencapai lebih dari 25 persen , dan air harus cukup disiram. Untuk pengendalian pembibitan, kadar air tanah harus sekitar 20 persen; pada tahap ketiga, kadar air harus sekitar 23 persen dari masa panen awal hingga masa berbuah puncak selama sekitar 80 hari; pada tahap keempat, kadar air tanah diperlukan sekitar 20 persen pada tahap tengah dan akhir berbuah Pada saat ini, suhu luar tinggi, volume udara besar, dan kelembaban tanah menguap dengan cepat, sehingga frekuensinya irigasi harus ditingkatkan. Deteksi kelembaban tanah harus diperkuat untuk memastikan tidak ada irigasi yang berlebihan atau kekurangan air.
4 Pilih teknologi irigasi yang tepat
Teknologi irigasi tetes harus dipilih untuk irigasi sayuran di rumah kaca, dan irigasi tetes di bawah mulsa harus digunakan untuk tanaman yang ditanam di bawah mulsa. Karena irigasi tetes dapat langsung mengangkut air ke akar tanaman, secara efektif dapat mengontrol air, mengurangi kebocoran tanah yang dalam dan kehilangan pupuk, tidak merusak struktur tanah, dan memiliki ventilasi yang baik. Ini memiliki efek ke atas, yang secara efektif dapat mengontrol kelembaban udara di dalam gudang, mengurangi terjadinya penyakit dan hama serangga, mempertahankan sumber cahaya dan panas yang efektif, mendorong pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dan membantu meningkatkan produksi tanaman dan meningkatkan kualitas sayuran . Jika tidak ada peralatan irigasi tetes, teknologi irigasi alur di bawah mulsa dapat digunakan. Tidak cocok menggunakan irigasi semprot mikro di rumah kaca, karena penyemprotan mikro tingkat tinggi akan meningkatkan kelembapan udara di rumah kaca dan menyebabkan penyakit pada sayuran. Hindari banjir.
5 Perhatikan pengelolaan pasca irigasi