Teknologi budaya tak bernoda mengubah tradisi
Seperti yang kita ketahui bersama, industri penanaman tradisional tidak dapat dipisahkan dari tanah. Munculnya teknologi budidaya tanpa tanah telah mengubah cara budidaya tradisional di masa lalu, dan menggantikan tanah dengan bahan tanam dedak kelapa untuk memberikan nutrisi ke tanaman, meningkatkan hasil, dan meningkatkan pendapatan petani.
Budidaya tanpa tanah dapat secara efektif mengontrol suhu, kelembaban, cahaya, nutrisi dan kebutuhan udara tanaman selama pertumbuhan dan perkembangannya. Karena budidaya tanpa tanah tidak menggunakan tanah, dapat memperluas jangkauan tanam, mempercepat pertumbuhan tanaman, meningkatkan kualitas tanaman, menghemat tenaga dan tenaga, dan mudah dikelola. Budidaya tanpa tanah tidak memerlukan budidaya, membajak, penyiangan dan operasi lainnya, yang menghemat biaya tenaga kerja. Budidaya tanpa tanah menghilangkan kendala lahan dan juga bisa bebas dari kendala ruang, yang hampir memperluas areal budidaya. Budidaya tanpa tanah membebaskan produksi pertanian dari kendala lingkungan alam dan dapat berproduksi sesuai kehendak manusia, sehingga merupakan metode produksi pertanian terkontrol. Pertanian menurut indikator kuantitatif sebagian besar kondusif untuk realisasi mekanisasi dan otomatisasi, sehingga secara bertahap bergerak menuju mode produksi industri.