1. Pertama-tama, kita membutuhkan tangki air untuk menyimpan larutan nutrisi. Tangki air ini harus cukup besar (tangki air pada gambar di bawah adalah 100 galon, sekitar 378 L) untuk memastikan bahwa larutan nutrisi dapat disimpan untuk jangka waktu tertentu untuk penggunaan tanaman. Pada saat yang sama, keseimbangan nutrisi dan asam-basa dapat dipastikan saat menyesuaikan pH dan EC. Direkomendasikan bahwa tangki plastik buram dan tahan UV digunakan untuk mencegah penyebaran alga atau mikroorganisme lain dalam larutan nutrisi.
2. Untuk membangun kerangka, disarankan untuk menggunakan bahan yang stabil dan tahan karat. Panjang bak tanam tidak boleh lebih dari 4,5m. Harus ada perbedaan kemiringan antara kepala dan ekor bak tanam, umumnya 2% - 3%. Palung tanam yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini panjangnya 3 meter, ekornya sekitar 5 cm lebih rendah dari kepala, dan kemiringannya 1,67%.
3. Lubang kecil harus dirancang di kepala setiap bak tanam untuk mengalirkan larutan nutrisi.
4. Lubang besar harus dirancang di bagian ekor setiap bak tanam agar larutan nutrisi dapat mengalir keluar dan bersirkulasi ke tangki air.
5. Pipa saluran masuk air dirancang di bawah rangka, dan pipa saluran keluar dirancang untuk menghubungkan bak tanam pada interval setiap bak tanam.
6. Cairan yang kembali langsung dialirkan ke tangki air melalui pipa plastik transparan.
7. Pompa air ditempatkan di bagian bawah tangki air dekat kepala, dan air yang dipompa langsung mengalir ke pipa saluran masuk cairan yang terikat di bawah kerangka.
8. Yang kita butuhkan selanjutnya adalah larutan nutrisi tanaman dan larutan pengatur asam basa.
